doa setelah tarawih dan witir mp3

Selepasmelaksanakan Tarawih, biasanya Imam memimpin doa yang kemudian akan diikuti oleh para jamaah. Doa yang dipanjatkan seusai shalat Tarawih akan berpotensi diijabah oleh Allah Ta'ala. Apalagi bila bermunajat kepada sang khalik bertepatan dengan malam Lailatur Qadar. Tentu saja, mudah bagi Allah untuk mengabulkan segala permintaan hamba-Nya. Sedangkan salat tarawih memiliki jumlah rakaat ada yang 11 dan ada juga yang 23 rakaat. Baca juga: Tips Khatam Al-Quran dengan Cepat di Bulan Ramadan, Bisa Dicoba di Rumah, 10 Lembar Usai Tarawih. Adapun Doa Kamilin dibaca ketika setelah Shalat Tarawih. Lalu bagaimana bacaan Doa Kamilin? Bacaan Doa Kamilin Setelah Sholat Tarawih DoaSholat Tarawih Dan Witir Mp3 Toast Nuances. Setiap muslim dapat membaca doa ini, baik saat sholat berjamaah maupun sendirian. Dilaksanakan secara berjemaah terdiri dari 11 rakaat hingga 23 rakaat, 3 rakaat terakhir merupakan sholat sunnah witir. Doa kamilin, doa setelah tarawih dan witir pendek latin, arab dan terjemahan indonesia DoaSetelah Sholat Witir. 1. Arab: Doa setelah sholat witir Foto: Dok. 'Kumpulan Doa dari Al Quran dan As Sunnah yang Shahih' karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Latin: Allahumma innii a'uudzu Setelahitu, sholat witir dikerjakan untuk menyempurnakan sholat. BACA JUGA: Bacaan Niat Sholat Tarawih dan Witir Ramadhan. Doa setelah sholat tarawih biasa disebut dengan doa kamilin. Doa ini dibaca setelah sholat 8 atau 20 rakaat. Agar tidak salah, Sedulur bisa menyimpan bacaan doa kamilin yang dianjurkan oleh para ulama: Wie Erkenne Ich Ob Ein Mann Flirtet. Type PDF Date November 2019 Size Author Mochamad Fauzi This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA DOWNLOAD as PDF DOWNLOAD as DOCX DOWNLOAD as PPTX This is a non-profit website to share the knowledge. To maintain this website, we need your help. A small donation will help us alot. Doa setelah Sholat Tahajud ini juga merupakan doa setelah Sholat Tarawih dan Witir. Tentu saja, karena Sholat Tahajud dan Sholat Tarawih merupakan Sholat Malam, sedangkan Sholat Witir adalah penutupnya. Nah, doa yang akan kita pelajari ini dibaca setelah selesai salam Sholat Witir. Saya sudah menulis tentang perbedaan antara Sholat Tahajud dan Sholat Tarawih di tulisan saya yang lainnya di website ini. Anda boleh membacanya nanti setelah membaca artikel Doa Setelah Sholat Tahajud ini. Saya akan berikan link tautannya nanti di bawah insya Allah. Pada tulisan ini insya Allah Anda akan mendapatkan ilmu pengetahuan seputar Doa Setelah Sholat Tahajud dan Witir. Anda boleh menonton video tentang tata cara Doa Setelah Sholat Tahajud dan Witir yang saya sertakan di artikel ini. Anda juga dapat mendownload file PDF dan Mp3 Doa Setelah Sholat Tahajud atau Sholat Tarawih dan Sholat Tarawih ini. Link downloadnya saya sertakan di bagian bawah artikel. *** Sekali lagi, doa setelah Sholat Tahajud & Sholat Tarawih ini dapat Anda amalkan setelah selesai salam Sholat Witir. Jadi, ketika Anda selesai melaksanakan Sholat Tahajud atau Sholat Tarawih, kemudian Anda lanjutkan dengan melaksanakan Sholat Witir sebagai penutup Sholat Malam Anda. Setelah Anda selesai salam Sholat Witir maka Anda langsung membaca doa yang akan kita pelajari di artikel ini. *** Ada 2 Doa Setelah Selesai Sholat Tahajud Ada 2 doa yang dapat kita amalkan setelah selesai melaksanakan Sholat Tahajud atau setelah Sholat Tarawih. Anda boleh mengamalkan salah satunya atau keduanya. DOA YANG PERTAMA Doa ini dibaca tepat setelah selesai salam Sholat Witir. Jadi, ketika Anda selesai melaksanakan Sholat Tahajud atau Sholat Tarawih, kemudian Anda lanjutkan dengan melaksanakan Sholat Witir sebagai sholat penutup. Setelah Anda selesai salam Sholat Witir maka Anda langsung membaca doa ini. Cara membaca doa yang pertama ini yaitu Doa ini dibaca sebanyak 3 kali. Pada bacaan yang ketiga dikeraskan dan dipanjangkan ketika membacanya. Mungkin ini lebih jelas lagi jika Anda menonton video Doa Setelah Sholat Tahajud di channel ini ya. Di video ini saya berikan keterangan bacaan doanya dalam bentuk audio yang saya bacakan secara pelan. Kemudian saya berikan keterangan teks doanya dalam tulisan latin dan saya sertakan pula arti doanya dalam Bahasa Indonesia. Tak lupa pula saya sertakan penjelasan sumber dalil Hadis setiap doa. *** Berikut ini adalah bacaan doa yang pertama, sebagaimana yang Anda lihat di video Doa Setelah Sholat Tahajud di atas. سُبْحَانَ الـمَلِكِ القُدُّوْسِ SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS سُبْحَانَ الـمَلِكِ القُدُّوْسِ SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS pada bacaan ketiga ini dikeraskan dan dipanjangkan ketika membacanya سُبْحَانَ الـمَلِكِ القُدُّوْسِ SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUUUS Artinya “Maha Suci Dzat yang Merajai lagi Maha Suci.” Kemudian setelah itu langsung membaca 4 رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ ROBBIL MALAA-IKATI WAR-RUUH Artinya “Tuhan para malaikat dan ar-Ruh.” *** Setelah Anda selesai membaca Doa Setelah Sholat Tahajud, Sholat Tarawih dan Sholat Witir di atas maka selesai pula ibadah Sholat Tahajud, Sholat Tarawih, dan Witir Anda. *** Dalil Doa yang Pertama dari Doa Setelah Sholat Tahajud di atas Doa setelah Sholat Tahajud di atas berdasarkan dalil beberapa Hadis di bawah ini Dari Ubay bin Ka’ab radhiallahu anhu, beliau berkata كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَلَّمَ فِي الْوِتْرِ، قَالَ سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam setelah salam Sholat Witir, beliau membaca SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS.” HR. Abu Daud 1430; dishahihkan oleh Syaikh al-Albani Dalam riwayat Nasa’i dari Abdurrahman bin Abza radhiallahu anhu, terdapat tambahan كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ، وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ، وَكَانَ يَقُولُ إِذَا سَلَّمَ سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ» ثَلَاثًا، وَيَرْفَعُ صَوْتَهُ بِالثَّالِثَةِ “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melakukan witir dengan membaca surat al-A’laa pada rakaat pertama, surat al-Kafirun pada rakaat kedua, dan surat al-Ikhlas pada rakaat ketiga. Setelah salam, beliau membaca SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUUUS , 3 kali. Beliau keraskan suara beliau pada bacaan yang ketiga.” HR. Nasa’i 1732 dan dishahihkan al-Albani Dalam riwayat yang lain, terdapat tambahan … طَوَّلَ فِي الثَّالِثَةِ “Beliau baca dengan bacaan yang panjang pada bacaan ketiga.” HR. Nasa’i 1734 dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani Disebutkan dalam riwayat Thabrani tentang adanya tambahan bacaan رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ RABBIL MALAA-IKATI WAR-RUUH Dari Ubay bin Ka’ab radhiallahu anhu, beliau mengatakan فِي الْأَخِيرَةِ يَقُولُ رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ “Di bagian akhir beliau -shallallahu alaihi wa sallam- membaca RABBIL MALAAIKATI WAR-RUUH.” HR. Ad-Daruquthni no. 1660. Dalam Fatwa Islam no. 14093, dinyatakan sanadnya shahih, dan Ibnul Qoyim menyebutnya dalam Zaadul Ma’aad 1/323 *** DOA YANG KEDUA Ada dua tempat untuk membaca doa kedua ini ketika Witir atau Tahajud, yaitu Setelah Sholat Witir. Ketika sujud dalam shalat. *** Berikut ini Doa Setelah Sholat Tahajud yang kedua اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ ، وَبِـمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَـتِكَ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ ، لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ ، كَمَا أَثْــــنَــــيْتَ عَلَى نَــــفْسِكَ ALLAHUMMA INNII A-UUDZU BI RIDHOO-KA MIN SAKHOTIK, WA BI-MU’AAFAATIKA MIN UQUUBATIK, WA A-UUDZU BIKA MIN-KA, LAA UH-SHII TSA-NAA-AN ALAIKA ANTA, KAMAA ATS-NAITA ALAA NAFSIK Makna doa kedua di atas “Ya Allah, aku berlindung dengan ridho-Mu dari kemurkaan-Mu, aku berlindung dengan maaf-Mu dari hukuman-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak bisa menyebut semua pujian untuk-Mu, sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri.” Untuk lebih jelasnya tentang doa yang kedua ini, Anda dapat menonton video di atas ya. Hadis selengkapnya yang merupakan sandaran dalil doa di atas Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu, beliau mengatakan أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي وِتْرِهِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ،… “Bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam di penghujung Sholat Witir beliau, beliau membaca ALLAHUMMA INNII A-UUDZU BI RIDHOO-KA MIN SAKHOTIK…” HR. An-Nasa’i 1747, Abu Daud 1427, dan Turmudzi 3566; dinilai shahih oleh al-Albani *** DOWNLOAD FILE PDF DAN MP3 DOA SETELAH SHOLAT TAHAJUD Bagi Anda yang ingin mendownload file .PDF Doa Setelah Sholat Tahajud di atas, Anda boleh langsung mendownloadnya pada link tersebut. Anda juga boleh mendownload file .Mp3 Doa Setelah Tahajud di atas. File .Mp3 ini merupakan hasil convert dari file video Doa Setelah Shalat Tahajud Sesuai Sunnah pada channel OH YA! Hampir saja lupa. Bagi Anda yang ingin mengetahui Tata Cara Sholat Tahajud, silakan klik tautan ini. Di artikel tersebut ada sedikit gambaran tentang keutamaan Sholat Tahajud, niat dan bacaan Sholat Tahajud, dan apa beda Sholat Tahajud dengan Sholat Tarawih, apa itu Sholat Witir. Mungkin Anda ingin LIKE dan SHARE artikel ini sekarang, agar manfaatnya bisa dirasakan oleh teman dan saudara Anda. *** REFERENSI DOA SETELAH SHOLAT TAHAJUD & WITIR – – - Post Views 603 Jakarta - Sholat tarawih adalah ibadah sunnah di bulan Ramadhan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Ibadah ini bisa dilakukan berjamaah di masjid maupun sendiri di sholat tarawih merupakan salah satu amalan untuk menghidupkan malam-malam Ramadhan sebagaimana terdapat dalam hadits Bukhari dan Muslim,Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِArtinya "Barangsiapa melakukan shalat pada malam-malam Ramadhan dengan iman dan mengharapkan keridhaan-Nya, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." HR. Bukhari dan Muslim.Sholat tarawih bisa dilakukan dengan 8 atau 20 rakaat dengan diikuti sholat witir sebanyak 1 atau 3 rakaat. Setelah melakukan sholat, para ulama menganjurkan untuk membaca doa setelahnya. Membaca doa setelah sholat tarawih memiliki banyak doa ini diucapkan oleh imam saat sholat berjamaah di masjid. Apabila sholat dilakukan sendiri di rumah, maka doa tetap dibaca sendiri. Doa setelah sholat tarawih ini biasa disebut dengan doa bacaan doa kamilin yang dianjurkan oleh para ulama,اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَArab latin Allâhummaj'alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ'ilîn. Wa lima 'indaka thâlibîn. Wa li 'afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa 'anil laghwi mu'ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil 'âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ'I râdlîn. Wa lin na'mâ'I syâkirîn. Wa 'alal balâ'i shâbirîn. Wa tahta liwâ'i muhammadin shallallâhu 'alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ'irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha'âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa 'asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka'sin min ma'în. Ma'al ladzîna an'amta 'alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ'i wash shâlihîna wa hasuna ulâ'ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi 'alîman. Allâhummaj'alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su'adâ'il maqbûlîn. Wa lâ taj'alnâ minal asyqiyâ'il mardûdîn. Wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma'în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ' "Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara sholat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu ketentuan-Mu, yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga Nabi Muhammad, yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan anugerah dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."Klik halaman selanjutnyaSaksikan juga kultum Cinta Kepada Dunia Ada Batasnya[GambasVideo 20detik] - Bacaan doa setelah shalat Tarawih dan Witir perlu diketahui oleh umat muslim yang menunaikannya di bulan Ramadhan. Terutama mereka yang tidak sempat ke masjid dan memilih shalat tarawih di Tarawih termasuk ibadah pada malam hari bulan Ramadan yang pengerjaannya disunahkan. Waktu pelaksanaan salat tarawih ini adalah setelah isya hingga mendekati subuh. Di Indonesia, umat Islam menambahkan doa dan wirid khusus usai salat tarawih dan witir yang umumnya dilakukan secara berjemaah di masjid atau salat Tarawih dilukiskan dalam sabda Nabi Muhammad saw. berikut. مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ Artinya “Barangsiapa ibadah Ttarawih pada bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya. Terdapat berbagai pendapat tentang jumlah rakaat salat Tarawih. Yang umum di Indonesia adalah 8 rakaat atau 20 rakaat diikuti dengan 3 salat perbedaan antara 8 rakaat dan 20 rakaat masing-masing memiliki dalilnya sendiri. Ulama tidak menolak perbedaan ini. Usai salat Tarawih dan Witir biasanya dilengkapi dengan doa dan wirid pendek. Doa Setelah Shalat Tarawih Dikutip dari laman NU Online oleh Mahbib Khoiron, terdapat doa Kamilin yang dibaca seusai salat Tarawih. Doa Kamilin termaktub dalam beberapa kitab doa ulama Nusantara. Salah satunya di dalam kitab Majmûah Maqrûât Yaumiyah wa Usbûiyyah karya KH Muhammad bin Abdullah Faqih pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban. Doa ini dapat dikatakan sebagai bid’ah hasanah karena doa Kamilin tidak dicontohkan oleh Rasulullah saw. Menurut Imam Syafi’i, "Perkara yang diada-adakan terbagi dua. Pertama, perkara baru yang bertentangan dengan Al-Quran, Sunah Rasul, pandangan sahabat, atau kesepakatan ulama, ini yang dimaksud bidah sesat. Kedua, perkara baru yang baik-baik tetapi tidak bertentangan dengan sumber-sumber hukum tersebut, adalah bidah yang tidak tercela,” Lihat Al-Baihaqi dalam Al-Madkhal, hlm. 206. Doa Kamilin bersifat universal dapat dibaca kapanpun walaupun pada hari-hari biasa selain bulan Ramadan. Selain itu, secara substansi dan makna doa ini tidak menentang syariat Islam. Kita dapat mengambil perbandingan bahwa membaca doa terserah kehendak kita saja menggunakan bahasa Indonesia diperbolehkan. Apalagi membaca doa yang sudah diturunkan oleh para ulama penerus pewaris para nabi. Dilansir dari laman Pusat Konsultasi Islam terkait Keputusan Bahtsul Masail Syuriyah NU Wilayah Jawa Timur di PP. Salafiyah Sukorejo Asembagus Situbondo, 16-17 Jumadil Ula 1400 H/ 2-3 April 1980 M, sebagai berikut Apabila do’a/adzkar tersebut termasuk rukun shalat, maka wajib membaca terjemahannya bagi orang yang tidak mampu berbahasa arab ajiz. Apabila do’a/adzkar tersebut bukan termasuk rukun shalat dan do’a itu ma’tsuroh/mandubah, maka sah sholatnya bagi orang yang memang ajiz. Apabila do’a/adzkar tersebut tidak ma’tsuroh mengarang sendiri, maka sholatnya batal secara mutlaq baik ajiz atau bukan. Adapun bacaan Doa Kamilin, dikutip dari buku Risalah Tuntunan Salat Lengkap oleh Mohammad Rifa’i 1976112-114 sebagai berikut اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ Arab Latin Allâhummajalnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâilîn. Wa lima indaka thâlibîn. Wa li afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa anil laghwi muridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin namâ’I syâkirîn. Wa alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min thaâmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa kasin min maîn. Maal ladzîna anamta alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi alîman. Allâhummajalnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas suadâ’il maqbûlîn. Wa lâ tajalnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajmaîn. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil “Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang rida dengan qadha-Mu ketentuan-Mu, yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga Nabi Muhammad, yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan anugerah dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” Wirid Setelah Salat Witir Terkait wirid yang sesuai sunah setelah salat Witir adalah sebagai Membaca Tasbih Sebanyak 3xWirid tasbih ini berdasarkan hadis shahih dari HR. Abu Daud, An-Nasai, dan Ahmad. فَإِذَا فَرَغَ قَالَ عِنْدَ فَرَاغِهِ سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ يُطِيلُ فِي آخِرِهِنَّ Artinya “Jika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah selesai dari witirnya, beliau membaca subhaanal malikil qudduus sebanyak tiga kali’, beliau memanjangkan di akhirnya.” HR. An-Nasa’i no. 1700, Ibnu Majah no. 1182. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih Adapun bacaan tasbihnya sebagai berikut سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ Arab Latin Subhānal malikil “Mahasuci Tuhan yang kudus,” 2. Membaca wirid berisi pujian kesucianWirid ini berdasarkan kepada HR Al-Baihaqi dan Ad-Daruqutni. Adapun bacaan wiridnya sebagai berikut سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ Arab Latin Subbūhun, quddūsun, rabbunā wa rabbul malā’ikati war “Suci dan qudus Tuhan kami, Tuhan para malaikat dan Jibril,” 3. Wirid berisi pujian atas keluasan ampunan sebanyak 3 kaliعَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِي اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي “Dari Aisyah Radhiyallahu anhuma, dia berkata Aku berkata “Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku, jika aku mengetahui waktu malam al-qadr, apa yang akan aku katakan pada waktu itu?” Beliau menjawab “Katakanlah, Allahuma innaka afuwwun karîm tuhibbul-afwa fa’fu anni wahai Allah, sesungguhnya Engkau Mahapemberi maaf lagi Mahapemurah, Engkau suka memberi maaf, maka maafkanlah aku”.Adapun pujian atas keluasan ampunan sebagai berikut اللَّهُمَّ إنَّك عَفْوٌ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي Arab Latin Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul afwa, fafu “Tuhanku, sungguh Kau maha pengampun lagi pemurah. Kau menyukai ampunan, oleh karenanya ampunilah aku.” 4. Wirid berupa permohonan ampun dan keselamatanWirid ini bersumber kepada hadis sebagai berikut حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عَمْرٍو الْفَزَارِيِّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ هِشَامٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي آخِرِ وِتْرِهِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سُخْطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ Artinya “Telah menceritakan kepada Kami Musa bin Isma'il, telah menceritakan kepada Kami Hammad dari Hisyam bin 'Amr Al Fazari dari Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam dari Ali bin Abu Thalib bahwa Rasulullah Saw. pada akhir salat witirnya membacaاللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرِضَاك مِنْ سَخَطِك وَبِمُعَافَاتِك مِنْ عُقُوبَتِك وَأَعُوذُ بِك مِنْك لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْك أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْت عَلَى نَفْسِك“Tuhanku, aku berlindung kepada ridha-Mu dari murka-Mu dan kepada afiat-Mu dari siksa-Mu. Aku meminta perlindungan-Mu dari murka-Mu. Aku tidak sanggup membilang pujian-Mu sebanyak Kau memuji diri-Mu sendiri,” HR Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah. Kemudian, dilansir dari laman NU Online oleh Alhafiz Kurniawan 2019, Ulama-ulama biasanya menambahkan doa panjang setelah salat Witir sebagai berikut أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْاَلُكَ إِيْمَانًا دَاِئمًا وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا وَنَسْأَلُكَ عَمَلًا صَالِحًا وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَا فِيَةَ وَنَسْأَلُكَ تَمَّامَ الْعَافِيَّةِ وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَّةِ وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ أَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَا مَنَا وَقِيَا مَنَا وَتَخَشُعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا أَللهُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. Artinya“Ya Allah, kami mohon pada-Mu, iman yang langgeng, hati yang khusyu', ilmu yang bermanfaat, keyakinan yang benar,amal yang saleh, agama yang lurus, kebaikan yang banyak. Kami mohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan, kesehatan yang sempurna, kami mohon kepada-Mu bersyukur atas karunia kesehatan, kami mohon kepada-Mu kecukupan terhadap sesaama manusia. Ya Allah, tuhan kami terimalah dari kami salat, puasa, ibadah, kekhusyu'an, rendah diri dan ibadah kami, dan sempurnakanlah segala kekurangan kami. Ya Allah, Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada makhluk-Nya yang terbaik, Nabi Muhammad demikian pula keluarga dan para sahabatnya secara keseluruhan. Serta segala puji milik Allah Tuhan semesta alam.”Panduan Salat Tarawih Saat Pandemi COVID-19 Salat Tarawih biasanya dikerjakan secara berjemaah. Terkait pandemi COVID-19 yang hingga kini masih melanda Indonesia, Kementerian Agama Kemenag telah menerbitkan Surat Edaran SE Nomor 03 Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1442 Hijriyah/2021, diikuti dengan SE Nomor 04 Tahun 2021 tentang Perubahan SE Nomor 03 tersebut. Dalam SE tersebut disebutkan, untuk wilayah zona hijau dan zona kuning risiko rendah, masjid/musala dapat menyelenggarakan kegiatan ibadah, termasuk salat fardu 5 waktu, salat tarawih dan witir, tadarus Al-Qur'an, dan iktikaf. Pembatasan jumlah kehadiran jemaah di wilayah zona hijau dan kuning, paling banyak 50% dari kapasitas masjid/musala dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak aman 1 meter antarjamaah, dan setiap jamaah membawa sajadah/mukena masing-masing. Sementara itu, kegiatan ibadah Ramadan di masjid/musala seperti salat tarawih dan witir, tadarus Al-Qur'an, iktikaf, dan Peringatan Nuzulul Quran tidak boleh dilakukan di daerah yang termasuk zona merah risiko tinggi dan oranye risiko sedang penyebaran COVID-19. - Sosial Budaya Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Fitra Firdaus - Doa setelah sholat Tarawih dan witir dapat dibaca dalam versi pendek ketika menunaikannya di rumah. Namun, pada dasarnya, Tarawih dianjurkan untuk dilakukan secara berjemaah di masjid atau musala. Pelaksanaan sholat Tarawih selama bulan Ramadhan didasarkan pada salah satu hadis Nabi Muhammad saw. riwayat Abu Hurairah. Berikut isinya"Barangsiapa [salat malam] di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap-harap [pahala], maka dosanya [yang] telah lalu diampuni."Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah saw. menganjurkan Qiyam Ramadan [Tarawih] tanpa memerintah mereka dengan teguh. Sebab, hukumnya adalah sunah muakkadah, sangat dianjurkan, tetapi tidak sampai menjadi Nawawi, dalam kitab al Majmu Syarah al Muhadzdzab Jilid 4, menuturkan bahwa pada zaman nabi, Umar ra. mengumpulkan para sahabat untuk menunaikan Qiyam Ramadan [Tarawih] dengan imam Ubai bin Ka'ab. Nabi Muhammad saw. beberapa malam ikut salat bersama, tetapi pada malam lainnya tidak Nabi Muhammad saw. tersebut bertujuan agar salat tarawih tidak diwajibkan. Diriwayatkan bahwa beliau bersabda"Aku khawatir [Qiyam Ramadan] diwajibkan pada kalian lalu kalian tidak mampu [menunaikan]nya."Kendati hukumnya sunah, salat Tarawih menjadi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan lantaran tidak ada di bulan-bulan tarawih di bulan Ramadhan dikerjakan setelah sholat isya, dengan ketentuan 8 rakaat atau 20 rakaat, kemudian ditutup dengan salat witir sebanyak 3 Tarawih berjumlah 20 didasarkan pada hadis Rasulullah saw. dalam riwayat al-Baihaqi danlainnya dengan sanad sahih dari As-Sa'ib bin Yazid ra, ia berkata"Mereka qiyam Ramadan [Tarawih] di masa Umar bin Al Khaththab ra. sebanyak dua puluh rakaat, mereka juga qiyam Ramadan dengan membaca dua ratus ayat, mereka bersandar pada tongkat di masa Utsman bin Affan karena beratnya qiyam Ramadan."Baca juga Hukum Sholat Tarawih di Rumah Sendiri & Berjamaah, Apakah Boleh? Bacaan Niat Sholat Tarawih Sendiri & Jamaah 2023 Mulai Malam Ini Sholat Tarawih Pertama 2023 Hari Apa & Puasa Tanggal Berapa? Doa Setelah Sholat Tarawih & Witir Usai melaksanakan salat Tarawih dan witir, umat muslim bisa mengakhirinya dengan membaca doa-doa pendek. Bacaan doa ini dapat dibaca setiap hari di rumah maupun ketika Tarawih berjamaah di masjid atau membaca doa wirid setelah Tarawih ini merujuk pada perkataan Syekh M Nawawi Banten dalam Nihayatuz Zain.“Seseorang dianjurkan setelah shalat witir membaca tiga kali, Subhānal malikil quddūs,’ kemudian membaca, Allāhumma inī aūdzu bi ridhāka min sakhathika, wa bi muāfātika min uqūbatika. Wa aūdzu bika minka, lā uhshī tsanā’an alayka anta kamā atsnayta alā nafsika,’” Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah 2002 M/1422 H], halaman 101.Berikut susunan doa setelah sholat tarawih dan witir pendek yang dapat dibaca di rumah dalam versi bahasa Arab, latin, dan artinya dikutip via NU OnlineSyahadatأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ Latin Asyhadu an lā ilāha illallāh. Artinya "Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah,"Istighfarأَسْتَغْفِرُ اللهَ Latin Astaghfirullāh. Artinya "Aku memohon ampunan Allah,"Ridha dan Surga Allahأَسْأَلُك رِضَاك وَالْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِك مِنْ سَخَطِك وَالنَّارِ Latin Allāhumma innī as’aluka ridhāka wal jannah, wa aūdzu bika min sakhathika wan nār. Artinya "Tuhanku, aku memohon ridha dan surga-Mu. Aku juga berlindung kepada rahmat-Mu dari murka dan neraka-Mu,"Tasbihسُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ Latin Subhānal malikil quddūs. Artinya "Mahasuci Tuhan yang kudus," HR An-Nasa’i dan Ibnu MajahPujian Kesucianسُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ Latin Subbūhun, quddūsun, rabbunā wa rabbul malā’ikati war rūh. Artinya "Suci dan qudus Tuhan kami, Tuhan para malaikat dan Jibril," HR Al-Baihaqi dan Ad-Daruqutni Pujian Keluasan ampunanاللَّهُمَّ إنَّك عَفْوٌ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي Latin Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul afwa, fafu annī. Artinya "Tuhanku, sungguh Kau maha pengampun lagi pemurah. Kau menyukai ampunan, oleh karenanya ampunilah aku,"Pujian Kemurahan dan Kasih Sayang Allahيَا كَرِيْمُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ Latin Yā karīmu, bi rahmatika yā arhamar rāhimīna. Artinya "Wahai Zat yang maha pemurah, aku memohon atas berkat rahmat-Mu, wahai Zat yang paling penyayang dari segenap penyayang." - Sosial Budaya Kontributor Beni JoPenulis Beni JoEditor Muhammad Fadli Nasrudin Alkof

doa setelah tarawih dan witir mp3